November 29, 2017

Museum Wayang

Museum Wayang terletak di Jl. Pintu Besar Utara No.23, RT.7/RW.7, Pinangsia, Tamansari, Kota Jakarta Barat, Daerah Khusus Ibukota Jakarta 11110
Museum ini buka dari jam 08.00 s/d 17.00 WIB.


Untuk menuju lokasi ini, kita dapat menggunakan Bus Transjakarta atau KRL arah ke Kota. Letaknya di Kota Tua (sebelah kiri Gedung Fatahillah)


Sejarah Gedung

Museum Wayang diresmikan oleh Gubernur Ali Sadikin pada tanggal 13 Agustus 1975. Sebelumnya gedung ini adaah Museum Batavia yang dibuka pada tahun 1939 oleh Gubernur Jendral Belanda terakhir, yaitu Tjarda Van Stakenborgh Stachouwer.

Bagian depan museum, dibangun pada tahun 1912 dengan gaya Neo Renaissance dan pada tahun 1938 seluruh bagian gedung ini dipugar dan disesuaikan dengan gaya rumah Belanda pada zaman kompeni.

Museum Wayang ini terkadang disebut sebagai bekas gereja Belanda dari abad ke-18. Padahal, Museum ini hanyalah banguna yang berdiri di atas tanah bekas Gereja Belanda Baru atau de Nieuwe Hollandse Kerk (1736) dan Gereja Belanda Lama atau Oude Hollandse Kerk (1640 - 1732). Namun akibat gempa, bangunan Gereja Belanda Baru itu rusak dan dibangunlah gedung yang sekarang ini menjadi Museum Wayang.


Sejarah Berdirinya Museum Wayang

Gedung ini didirikan tahun 1640 sebagai gereja penduduk sipil Eropa dan tentara Belanda. Tanggal 14 Agustus 1939, gedung ini dijadikan monumen dan tahun 1937 dibeli oleh Bataviasche Genootsche van Klinsten en Wetenschoppen yakni sebuah lembaga yang bergerak dibidang ilmu pengetahuan dan kebudayaan Indonesia, tanggal 22 Desember 1939 dijadikan Museum Batavia Lama, kemudian dikenal dengan nama Museum Jakarta.

Tanggal 17 September 1962 oleh Lembaga Ilmu Pengetahuan  dan Kebudayaan Indonesia diserahkan kepada Depdikbud RI kemudian tanggal 23 Juni 1968 diserahkan kepada Pemda DKI Jakarta. Tahun 1972 ditetapkan sebagai bangunan bersejarah yang dilindungi  Undang - Undang Monumen (Monumental Ordomante) TBL 1921 No.238 dan SK Gubernur DKI Jakarta No. CB 11/1/12/72 tanggal 10 Januari 1972, kemudian tanggal 13 Agustus 1975 diresmikan sebagai Gedung Museum Wayang oleh Dinas Museum dan Sejarah DKI Jakarta.

Bagian Bagian Museum Wayang

Lantai Dasar

Dilantai dasar terdapat berbagai macam lukisan yang menggambarkan sebuah certa tentang berbagai macam wayang yang ada di Indonesia. Selain itu terdapat sebuah taman kecil untuk beristirahat, didalam taman itu konon terdapat sebuah prasasti peninggalan Belanda di antaranta pendiri VOC, Jan Peterszoon Coen, tahun 1634.

Lantai Dua

Lantai dua merupakan pusat dari Museum Wayang karena di lantai ini terdapat berbagai macam jenis wayang serta alat musik pengiring untuk pementasan musik dan/atau pementasan teater wayang. Di tempat ini juga terdapat berbagai macam lukisan dan seluk belum tentang dunia pewayangan. 

Tidak ada komentar: