Museum Satria Mandala terletak di Jalan Gatot Subroto Jakarta Selatan. Jam buka pukul 09.00 s/d 14.30. Museum ini diresmikan pada tahun 1972.

Okeh,
sekarang cerita saya ketika berada di museum ini...
Pertama,
kita akan di sugguhkan dengan pemandangan taman yang luas dilengkapi dengan
beberapa kendaraan perang, ada yang original dan ada pula yang diorama seperti
Kapal Dewa Ruci, Helikopter, Pesawat Tempur, Tank, dan kendaraan pengangkut tentara.
Loketnya
terdapat dibagian kiri dari pintu utama, cukup dengan membayar harga tiketnya Rp. 4000,-/orang saja lho (Agustus, 2016). Next, kita dibukakan pintu untuk
masuk museum dan dari ruangan inilah kita akan mulai menjelajahi Museum Satria
Mandala yang mengisahkan sejarah perjuangan Tentara Nasional Indonesia.
Lanjut dari ruangan ini, kita turun kebawah melewati tangga
dan selamat datang diruang persenjataan. Disinilah senjata-senjata dipamerkan,
ada senjata hasil merebut pasukan musuh, milik tentara yang dibeli dari negara
lain, dan ada pula senjata buatan pemuda Indonesia.
Puas dengan gedung pertama, kita lanjut ke gedung berikutnya
yaitu gedung diorama.. ehmm sebenernya rada serem sih pas di lantai dua karena
selain sepi, bagian ini juga kurang terawat. Padahal diorama-diorama disini
sangat baguus sekali. Gedung ini isinya diorama semua, kisah-kisah sejarah
Indonesia digambarkan disini, dari masa penjajahan, perjuangan merebut dan
menjaga kemerdekaan, serta kegiatan-kegiatan lainnya yang dilakukan oleh
tentara Indonesia.
Puaslah untuk belajar tentang sejarah Indonesia disini,
karena benar-benar indah dan nyaman untuk kami (pelajar) mempelajarinya. Semoga
lokasi ini tetap terjaga atau bahkan di renovasi agar lebih cantik dan nyaman
untuk pengunjungnya ^-^
Seperti kata-kata Bung Karno, “JAS MERAH”, Jangan sekali-kali
meninggalkan sejarah. Dengan mengetahui sejarah bangsa Indonesia, maka kita sebagai
anak bangsa dapat menghargai kehebatan dan jerih payah pendahulunya dalam
membangun negeri tercinta ini.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar